Jumat, 30 Januari 2015
Puisi
SI DIA
Oleh Addina
Dia seorang lelaki yang periang,
Tidak pernah ku lihat dia serius
Mahupun marah,
Dia juga suka membuat lawak,
Membuat aku sentiasa senang,
Pabila melihat dia,
Dia juga suka menyakat hampir semua budak perempuan,
Tidak terkecuali aku,
Terkadang membuatkan aku benci terhadap dia,
Tetapi,
Adakah benci ini ada maksud tersiratnya,
Dia seorang yang aktif dalam sukan,
Segala sukan dia mampu bermain dengan baik,
Aku pelik terhadapnya,
Dia begitu baik terhadap ku,
Sehingga dia memberi harapan kepada ku,
Harapan yang ku inginkan
Tetapi,
Baru ku mengetahui,
Akan kebenarannya,
Yang dia menyukai orang lain,
Bukan aku,
Tapi orang lain,
Sewaktu aku mengetahui akan kebenaran itu,
Hati aku seakan retak,
Retak seribu,
Harapan tinggal harapan,
Selepas itu,
Aku perlu terima hakikat,
Yang kau menyukai orang lain,
Ia bagaikan,
Kaca yang retak dan lebih baik buang dari menjaganya,
Kerna ia menjadi lebih sakit,
Dan kini,
Kau pergi,
Jauh dari aku,
Pergi ke tempat yang terbaik untuk kau,
Dan aku,
Juga pergi ke tempat yang terbaik buat diri ku,
Ku harap suatu hari nanti,
Kita akan bersua kembali,
Moga kau tak lupa,
Segala kenangan yang kau ciptakan,
HATI YANG TERSISA
Oleh Eko Supriyono
Di bayang matamu yang sayu
Tersimpan sejuta rahasia
Penuh misteri
Yang masih belum terjawab
Di garis dahimu
Tersirat banyak pertanyaan
Begitu sesaknya
Sehingga engkau harus tertunduk
Kokoh rahangmu
Menopang saratnya beban persoalan
Begitu kerasnya
Hingga engkau oleng dibuatnya
Mencoba bertahan
Menyatukan tulang-tulang renta
Menjalin kulit-kulit keriput
Menjemput asa yang tlah kusut
Berusaha tetap berdiri
Berpegang pada semangat yang tlah berkarat
Berusaha tetap memberi
Walau yang tersisa tinggal HATI
Oleh Addina
Dia seorang lelaki yang periang,
Tidak pernah ku lihat dia serius
Mahupun marah,
Dia juga suka membuat lawak,
Membuat aku sentiasa senang,
Pabila melihat dia,
Dia juga suka menyakat hampir semua budak perempuan,
Tidak terkecuali aku,
Terkadang membuatkan aku benci terhadap dia,
Tetapi,
Adakah benci ini ada maksud tersiratnya,
Dia seorang yang aktif dalam sukan,
Segala sukan dia mampu bermain dengan baik,
Aku pelik terhadapnya,
Dia begitu baik terhadap ku,
Sehingga dia memberi harapan kepada ku,
Harapan yang ku inginkan
Tetapi,
Baru ku mengetahui,
Akan kebenarannya,
Yang dia menyukai orang lain,
Bukan aku,
Tapi orang lain,
Sewaktu aku mengetahui akan kebenaran itu,
Hati aku seakan retak,
Retak seribu,
Harapan tinggal harapan,
Selepas itu,
Aku perlu terima hakikat,
Yang kau menyukai orang lain,
Ia bagaikan,
Kaca yang retak dan lebih baik buang dari menjaganya,
Kerna ia menjadi lebih sakit,
Dan kini,
Kau pergi,
Jauh dari aku,
Pergi ke tempat yang terbaik untuk kau,
Dan aku,
Juga pergi ke tempat yang terbaik buat diri ku,
Ku harap suatu hari nanti,
Kita akan bersua kembali,
Moga kau tak lupa,
Segala kenangan yang kau ciptakan,
HATI YANG TERSISA
Oleh Eko Supriyono
Di bayang matamu yang sayu
Tersimpan sejuta rahasia
Penuh misteri
Yang masih belum terjawab
Di garis dahimu
Tersirat banyak pertanyaan
Begitu sesaknya
Sehingga engkau harus tertunduk
Kokoh rahangmu
Menopang saratnya beban persoalan
Begitu kerasnya
Hingga engkau oleng dibuatnya
Mencoba bertahan
Menyatukan tulang-tulang renta
Menjalin kulit-kulit keriput
Menjemput asa yang tlah kusut
Berusaha tetap berdiri
Berpegang pada semangat yang tlah berkarat
Berusaha tetap memberi
Walau yang tersisa tinggal HATI
Senin, 26 Januari 2015
Cerpen cinta
<>Anugrah Bidadari<>
Aku Ravi
Hari ini karena pacarku sedang ada acara bersama keluarganya, aku pergi ke taman untuk mnghibur diri. Di taman aku sangat mrasa kesepian, aku pun memutuskan tuk pulang. Akan tetapi di perjalanan aku tak sengaja mnabrak seorang gadis. Ku bantu dia bangun lalu aku meminta maaf padanya.
"Maf nona saya tidak sengaja" ucapku
"tidak apa-apa" ucap'a dengan lembut. Kata* yg keluar dimulutnya mmbuat aku terpana
kmudian aku berkata "nona bersama siapa?" dijawab'a dengan lembut "saya sendiri.."
Tak terasa aku dgn'a mngobrol hngga hari sudah petang.
"sudah petang saya harus pulang" ucap'a
"baiklah, boleh saya mngantar?"
"tak perlu krna mobil jmputanku sdah dtang.."
"baiklah.. hati* yh,, :) "
"tentu.."
diperjalanan pulang tak sengaja aku mlihat Asrie (pacarku) yg ternyata dia sedang bersama dgn orang lain. betapa skit'a hatiku melihat'a..
Setelah itu aku pergoki dia
"oh.. ternyata bgini kelakuan kmu di blakang aku, bilang'a ada acara keluarga tpi apa.. aku mlah sma laki* lain.. detik ini jga kita PUTUS,," ucapku lalu pergi mninggalkn mreka
#keesokan hari'a
aku pergi ke taman dmna aku bertemu dgn gadis itu.. nama'a Rasti ,,
ternyata benar Rasti sdang brada di sna. btapa aku senang karna dia ada lalu ku hampiri dia
"Selamat pagi Nona rasti.." sapaku
"pagi rav.."
seperti biasa'a aku ngobrol dgn'a smpai petang
setelah 2 bulan lama'a kita kenal. aku berniat mengutarakan rasa cintaku yg slama ini telah tumbuh
"Rasti aku mau bicara sma kmu.."
"ya,, bicaralah.."
"Rasti, sejak pertama aku mlihat mu, bertemu, berbicara, aku merasa bahwa kmu adalah bidadari bagi aku.. pada awal'a memang aku tak yakin dgn perasaan ini karna mmang baru pertama kli'a aku mrasakan cinta secepat ini" ucapku panjang lebar
"aku.. aku jga mncintaimu"
"jadi apakah kmu mau mnerima cintaku??"
"ya aku mau.."
Sungguh aku sangat bahagia mnemukan gadis sperti rasti yg sangat manis, baik seperti bidadari..
Dan membuat aku merasa seperti mndapat "ANUGRAH BIDADARI"
Langganan:
Postingan (Atom)